PENDAHULUAN
Latar
Belakang Permasalahan
Sejak
terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, menyebabkan begitu banyak perusahaan
serta lembaga perbankkan yang bertumbangan. Salah satu alternatif bagi
perusahaan untuk mendapat dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal.
Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat
penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang
disebut bursa efek.
Perdagangan
surat berharga merupakan cara untuk menarik dana masyarakat dalam hal ini
investor untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal
yang dibutuhkan perusahaan untuk memperluas usahanya. Dengan dijualnya saham
pasar modal berarti masyarakat diberi kesempatan untuk memiliki dan mendapatkan
keuntungan. Dengan kata lain pasar modal dapat membantu pendapatan masyakarat.
Motif dari perusahaan yang menjual sahamnya untuk memperoleh dana yang akan
digunakan dalam pengembangan usahanya dan bagi pemodal adalah untuk mendapatkan
penghasilan dari modalnya. Dari aktivitas pasar modal, harga saham merupakan
faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan
investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan
harga saham searah dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai
prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi
usaha semakin besar. Pada kondisi yang demikian, harga saham emiten yang
bersangkutan cenderung naik. Harga saham juga menunjukkan nilai suatu
perusahaan. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas
perusahaan. Sehingga sering kali
dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan
pemegang saham. Dengan semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itu, setiap perusahaan
yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu
rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga
saham terlalu tinggi mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga
menimbulkan harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dengan perubahan posisi
keuangan hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Laporan keuangan
dirancang untuk membatu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan
variabel-variabel dari laporan keuangan. Dengan laporan keuangan perusahaan
tersebut, investor dapat memperoleh data mengenai Earning Per Share(EPS), Price
On Ratio(PER), Ratio on Equity
(ROE), Ratio on Activa (ROA), Financial Leverage (FL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio
(CR).
Karina
Dewi Puspita (2008), pengaruh price
Earning Ratio (PER), Debt to Equity
Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga pasar saham setelah penawaran
perdana di BEI. Hasil analisis ini menujukan bahwa hanya PER yang berpengaruh
secara signifikan penentuan harga pasar saham perusahaan. Hasil uji T
menunjukan nilai profitabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,020, berarti P<
0,05, maka variabel PER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
sedangkan variabel lain tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Angrawit
kusumawardani (2009) mengemukakan pengaruh Debt
to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR)
dan Financial Leverage (FL) terhadap
harga saham perusahaan LQ45. Dari hasil perhitungan AMOS, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham sebesar 102,4%. Rasio ini menunjukan komposisi atau struktur
modal dari total pinjaman (hutang)
terhadap total modal yang dimiliki perusahaan DER menunjukan sejauh mana
perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus merugikan kreditornya. Pada Current Ratio (CR) dan Financial Leverage (FL) tidak memiliki
pengaruh terhadap perusahaan LQ45.
Pada
Penelitian Gatiningsih (2009) yang menggunakan sample perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI yang menunjukan bahwa Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DEB) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham.
Perbedaan terakhir yaitu dari sample penelitian. Karina
Dewi Puspita (2008), sample yang digunakan yaitu semua perusahaan yang
melakukan penawaran umum perdana. Penelitian yang dilakukan oleh Gatiningsih
(2009) menggunakan sample perusahaan Industri makanan dan minuman yang
terdaftar di BEJ dan BEI. Sample penelitian
Angrawit kusumawardani (2009) adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio
profitabilitas yakni EPS, PER dan ROA karena pada rasio PER merupakan
indikator kepercayaan pasar terhadap prosfek pertumbuhan perusahaan sehingga
banyak pelaku pasar modal yang menaruh perhatian terhadap pendekatan PER,
selain itu PER memberikan standar yang
baik dalam membandingkan harga saham untuk laba perlembar saham yang berbeda
dan kemudahan dalam membuat estimasi yang digunakan dalam input PER. Pada rasio
EPS merupakan indikator laba yang sering diperhatikan oleh investor yang
merupakan angka dasar yang diperlukan didalam menentukan harga saham, untuk
mengetahui berapa keuntungan perlembar saham yang dihasilkan perusahaan yang dihasilkan serta untuk memprediksi
pergerakan harga suatuu saham. Peneliti memilih rasio ROA juga karena ingin
melihat seberapa efektivitas perusahaan didalam menggunakan dari keseluruhan
operasi perusahaan. Ketiga metode ini dipilih juga karena sebagaimana
disarankan dari ketiga peneliti untuk menganalisis rasio profitabilitas yang
berbeda dan juga ingin mengetahui apakah EPS, PER, ROA dan DER memiliki
pengaruh atau tidak terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor Industri
Textile. Pada sample perusahaan, peneliti memilih perusahaan sub-sektor
industri textile karena secara
empiris prediksi turun atau naiknya harga saham dikarenakan pengaruh dari
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Sektor textile cukup menarik untuk
dijadikan objek penelitian karena derasnya produk-produk textile buatan luar
negeri yang membanjiri pasaran di Indonesia, terutama produk textile buatan
Cina. Membanjirnya produk textile
dari China membuat kalangan kabut produsen dalam negeri. Kekhawatiran ini
beralaskan karena harga produk mereka jauh dibawah harga textile dalam negeri serta dari segi kualitas tidak kalah bagusnya.
Perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif agar mampu bersaing dan tetap
survive.
Berdasarkan
uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul ”Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap
harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile
yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah penelitian ini adalah Seberapa besar pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan Debt
to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham baik secara parsial maupun
simultan pada Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile tahun 2007-2010.
Tujuan Penelitian
Tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Price
Earning Ratio terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile periode 2007-2010.
2. Untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Earning
Per Share terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile periode 2007-2010.
3. Untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Return
On Asset terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile periode 2007-2010.
4. Untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Debt
to Equity Ratio terhadap harga saham
Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile
periode 2007-2010.
5. Untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh Return
On Asset, Price Earning Ratio, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio secara
bersama-sama terhadap harga saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile periode 2007-2010.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian dalam penulisan ini :
1. Bagi
Investor
Penelitian
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para investor atas informasi
keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar
modal, sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi sebagai
akibat dalam pembelian saham di pasar modal.
2. Bagi
Perusahaan
Bagi perusahaan
penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang usaha
atau cara yang ditempuh bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan
tingkat keluarnya sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan.
3. Bagi Penulis
Dapat
menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian dan
merupakan wujud dari aplikasi ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.
4.
Bagi Pihak-Pihak Lain
Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak lain yang
berkepentingan, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan teori bagi
penelitian selanjutnya.
TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan
Teori
Pasar
Modal
Menurut Pandji dan Piji (2003:6) Pasar
modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,
sertifikat saham dan obligasi. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjebatani
hubungan antara pemilik modal dala hal ini disebut sebagai investor dengan
pinjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Para modal meminta instrumen
pasar modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga akhirnya dapat
memaksimumkan penghasilan.
Harga Saham
Menurut Pandji dan Piji
(2003:58) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Harga
Nominal
b. Harga
saham perdana
c. Harga
pasar
Faktor yang mempengaruhi harga
saham
Faktor-faktor yang memperngaruhi harga
saham adalah proyeksi laba per lembar saham saat diperoleh laba, tingkat resiko
dari proyeksi laba, proporsi hutang perusahaan pada equitas, serta kebijakan pembagian deviden. Faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan
harga saham adalah kendala eksternal adalah seperti kegiatan perekonomian pada
umunnya, pajak dan keadaan bursa saham.
Pengertian
Penilaian Investasi
Penilaian saham adalah suatu mekanisme
untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan
menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang
dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi
ukuran dalam investasi surat berharga.
Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis
yang digunakan dalam penilaian harga saham adalah
1. Analisis
Fundamental
Analisis
ini berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan
calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang
nantinya menjadi milik investor. Apakah sehat atau tidak dan sebagainya.(Panji
dan Piji,2003:109).
2. Analisis
Teknikal
Analisis
Teknikal adalah analisis penentuan harga saham (asset keuangan) sebuah
perusahaan publik yang didasarkan atas relasi penawaran-permintaan terhadap
saham. Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor dan biasanya data
yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik atau program komputer
Analisis Rasio
Rasio
adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship)antara suatu jumlah tert entu dengan jumlah yang lain
(Munawir, 2000:54). Rasio sebenarnyahanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmathical
terms yang dapat digunakan untukmenjelaskan hubungan antara dua macam data
finansial (Bambang Riyanto, 2001:329). Rasio keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari
laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional
perusahaan.
Penggolongan Rasio
Menurut
R. Agus Sartono (2011:114), penggolongan rasio terdiri dari :
1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
2) Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
3) Rasio
Rentabilitas/Profitabilitas (Profitability Ratios)
4) Rasio Solvabi litas (Solvency Ratios)
5) Rasio Pasar (Market Ratios)
Rasio
ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per
saham
1. Earning
Per Share ( EPS )
Menurut Tjiptono
Darmadji dan Hendy M (2001) pengertian laba per lembar saham atau EPS merupakan
rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor
atau pemegang saham per lembar sahamnya.
EPS = Deviden
Saham Umum
![]() |
Jumlah lembar Saham Umum
2. Price Earning Ratio (PER)
(Tjiptono Darmadji,2001:139),
Berdasarkan pendapat di atas, pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah rasio yang membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang
beredar dengan laba per lembar saham.

Laba per lembar saham
(Arifin,2002:87),
suatu perusahaan yang memiliki PER yang
tinggi, berarti perusahaan tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi
hal ini menunjukan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa mendatang,
sebaliknya perusahaan dengan PER rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang
rendah, semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah harga untuk
diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cendrung
semakin menurun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi, semakin
rendah nilai PER maka semkin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik
pula kinerja perlembar saham dalam menghasilkan laba bersih perusahaan, semakin
baik kinerja perlembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli
saham tersebut.
3. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (
ROA ) digunakan untuk mengukur efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan
keun tungan
dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
ROA = Laba bersih sebelum pajak

4.
Debt to Equity Rasio (DER)
Dianata Eka
Putra(2003:76), Debt to Equity Rasio (DER)
atau rasio utang atas modal adalah menggambarkan sampai sejauh mana modal
pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar.
DER = Total hutang

Tingkat Pengembalian Investasi
Tingkat pengembalian ini dapat melalui
1.
Dividen
Dividen
adalah suatu keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham
yang biasanya dibagikan setiap setahun sekali..
2. Capital Gains
Capital
gains adalah suatu keuntungan yang diperoleh dari selisih jual harga beli
saham. Apabila harga jualnya tinggi maka investor mendapat keuntungan dan jika
harga jual rendah maka investor mengalami kerugian (Capital Loss) (sawidji widiatmodjo,2004:42)
Risiko Investasi
Risiko merupakan kemungkinan kerugian
yang disebabkan oleh adanya ketidakpastian kejadian yang dihadapi dimasa yang
akan.
Risiko menurut klasifikasinya terdiri
dari (Mohamad,2006:285) :
1. Risiko
systematis (Sytematic risk)
Risiko
ini merupakan resiko yang ditimbulkan bersifat makro seperti dasar pasar,
politik yang terjadi disuatu negara yang dapat memperngaruhi perekonomian.
2. Risiko
Unsistematis (Unsistematis risk)
Resiko
ini adalah resiko yang timbul bersifat makro seperti kerugian yang di alami
oleh perusahaa, resiko kebangkrutan, resiko manajemen, Risiko ini biasanya
berasal dari dalam perusahaan.
Peneliti Terdahulu
Penelitian
tentang analisis rasio dilakukan oleh Karina Dewi Puspita (2008), dengan judul
: pengaruh price Earning Ratio (PER),
Debt to Equity Ratio (DER) dan Return
On Equity (ROE) terhadap harga pasar saham setelah penawaran perdana di
BEI. Hasil analisis ini menujukan bahwa hanya PER yang berpengaruh secara
signifikan penentuan harga pasar saham perusahaan. Hasil uji T menunjukan nilai
profitabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,020, berarti P< 0,05, maka
variabel PER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sedangkan
variabel lain tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Angrawit
kusumawardani (2009) mengemukakan pengaruh Debt
to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR)
dan Financial Leverage (FL) terhadap
harga saham perusahaan LQ45. Dari hasil perhitungan AMOS, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham sebesar 102,4%. Rasio ini menunjukan komposisi atau struktur
modal dari total pinjaman (hutang)
terhadap total modal yang dimiliki perusahaan DER menunjukan sejauh mana
perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus merugikan kreditornya. Pada Current Ratio (CR) dan Financial Leverage (FL) tidak memiliki
pengaruh terhadap perusahaan LQ45.
Gatiningsih (2009) menguji pengaruh dari
rasio Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) terhadap perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dari penelitian ini menunjukan bahwa
Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Kerangka Pikiran
Berdasarkan
uraian diatas kerangka yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut
:
Gambar
2.1
Kerangka Pikiran
Pengaruh
EPS, PER, ROA dan DER terhadap Harga
Saham Sub-sektor Pada Industri Textile yang Go
Public di BEI
![]() |
Hipotesis
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
1.
Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif
terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor Industri Textile
2.
Earning Per Share (EPS)
berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor Industri Textile.
3. Ratio On Asset (ROA)
berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor Industri Textile
4. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
Sub-sektor Industri Textile
5. Price Earning Ratio (PER),
Earning Per Share (EPS), Ratio On
Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan Sub-sektor Industri Textile
METODOLOGI
PENELITIAN
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini hanya
membahas pengaruh Earning Per Share,
Price Earning Ratio, Ratio On Asset dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-sektor
Industri Textile yang Go Publik di
BEI.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan
untuk menjelaskan hubungan kasual antar variabel melalui pengujian hipotesis. Dimana data/variabel di teliti terlebih dahulu kemudian
di jelaskan hubungannya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang
menggunakan tabel dan grafik serta bersifat kuantitatif.
Populasi,
Sample dan Tehnik Pengambilan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulanya. Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono,2006:90). Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan Sub-sektor Industri Textile yang ada di Indonesia pada periode 2007
sampai 2010 yaitu :
Tabel
3.1
Daftar
Perusahaan Populasi
No
|
Nama Perusahaan
|
1
|
PT. Century textile industri, Tbk
|
2
|
PT. Panasia
Indosyntec, Tbk
|
3
|
PT. Pan Brother,
Tbk
|
4
|
PT. Indorama
Syntetic, Tbk
|
5
|
PT. Polychem
Indonesia, Tbk
|
6
|
PT. Ever Shine Taxtile Industri, Tbk
|
7
|
PT. Roda vivatex,
Tbk
|
8
|
PT. Teijin Indonesia
fiber, Tbk
|
9
|
PT. Karwel Indonesia, Tbk
|
10
|
PT. Asia Pasific Fiber, Tbk
|
11
|
PT. Ricky Putra
Globalindo, Tbk
|
12
|
PT. Panasia Filament
inti
|
sample
yang dipilih adalah 10 perusahaan dari 12 perusahaan yang terdaftar di BEI
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan
Sample
No
|
Nama Perusahaan
|
1
|
PT. Century textile industri, Tbk
|
2
|
PT. Panasia Indosyntec, Tbk
|
3
|
PT. Pan Brother, Tbk
|
4
|
PT. Indorama
Syntetic, Tbk
|
5
|
PT. Panasia Filament inti
|
6
|
|
7
|
PT. Roda vivatex,
Tbk
|
8
|
PT. Teijin
Indonesia fiber, Tbk
|
9
|
Karwel Indonesia,
Tbk
|
10
|
PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk
|
Dipilih
10 perusahaan karena informasi yang dibutuhkan peneliti hanya terdapat pada 10
perusahaan tersebut sedangkan pada perusahaan lainnya yang dibutuhkan peneliti
kurang lengkap sehingga hanya mengambil 10 perusahaan. Sample yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Sample diambil dengan maksud dan tujuan tertentu. Sesuatu yang
diambil sebagai sample karena peneliti menganggap bahwa sesuatu tersebut
memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian.
3.4.
Variabel
penelitian
Tabel 3.3
Variabel
Penelitian
No
|
Variable
|
Pengukuran
|
1
|
Harga
Saham
|
Pti-(Pt-i)
![]()
(Pt-i)
|
2
|
EPS
|
EPS =
![]()
Total saham
beredar
|
3
|
PER
|
PER=
![]()
Laba perlembar shm
|
4
|
ROA
|
ROA
=
![]()
Total
aktiva
|
5
|
DER
|
DER
=
![]()
Modal
|
Metode
Pengumpulan data
Dalam penelitian ini sumber data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana
data yang diperoleh tidak diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.
Penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id,
www.finance.yahoo.com, www.duniainvestasi.com dan literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Teknik
Analisis Data
Metode analisis data adalah cara
pengolahan data yang terkumpul untuk kemudian dapat diintreprestasi hasil
pengolahan data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan, penelitian ini menggunakan analisis statistik dan uji regresi untuk
mengetahui pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga saham perusahaan
Sub-Sektor Industri Textile.
Analisis
Statistik
. Didalam melakukan uji ini penulis
menggunakan software SPSS 16 dengan metode statistik yang akan penulis gunakan
dalam penelitian ini antara lain :
Uji
Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji
Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Regresi
1. Uji Koefisien Regresi Sederhana
(uji t)
Analisis regresi adalah suatu analisis
yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y), dimana analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan sebagai berikut:
Y
= a + bX
Dimana :
Y
= Variabel terikat/dependent (nilai
yang diprediksikan)
X
= Variabel bebas/independent
a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau
penurunan)
Uji t (pengujian
parsial) ini dilakukan untuk menguji
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independent yang terdiri atas PER,
EPS dan ROA terhadap harga saham yang merupakan variabel dependennya.
2.
Uji
Regresi Berganda (uji F)
Seberapa besar variabel independen
mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan persamaan regresi berganda
sebagai berikut :
Y = a + bX1 + bX2 + bX3 +
e
Keterangan :
Y = Harga saham
a = Konstanta
b = koefisien regresi berganda
X1 = EPS
X2 = PER
X3 = ROA
e = error term
Kesimpulan
1. Hasil pengujian hipotesis secara parsial
(Uji-t) diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Variable Debt
to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini bermakna
bahwa setiap peningkatan DER atau hutang yang tinggi akan memperbesar laba bagi
pemegang saham.
b. Variable Price
Earning Ratio (PER), Earning Per
Share (EPS) dan Return On Asset
(ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham.
2. Hasil pengujian
hipotesis secara bersama-sama (uji-F)
diperoleh hasil bahwa semua variabel independen yaitu Price
Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga
saham
Saran
1. Bagi
investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya memperhatikan DER karena
berdasarkan penelitian ini rasio tersebut mempunyai pengaruh terhadap harga
saham.
2. Bagi Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan
aspek DER karena didalam
berinvestasi investor cendrung memperhatikan seberapa besar tingkat kewajiban yang
dimiliki oleh perusahaan yang akan diinvestasikannya karena semakin besarnya
DER maka semakin besar resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan termasuk
investor bila menanamkan modalnya, salah satunya resiko kebangkrutan.
3. Bagi peneliti selanjutnya akan lebih baik
lagi jika menganalisis mengenai rasio hendaknya dengan menggunakan jenis
perusahaan yang bergerak dalam berbagai macam sektor dan bidang pada suatu
perusahaan, sehingga dapat memperoleh data serta hasil yang lebih akurat.
Selain itu hasil penelitian yang dihasilkan akan lebih akurat jika menambah
dengan faktor-faktor eksternal seperti kurs mata uang, keadaan politik dan
ekonomi suatu negara sehingga akan lebih mendapatkan hasil penelitian yang
lebih baik
DAFTAR
PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto, 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Edisi IV, Cetakan I, BPFE-Yogyakarta.
Widioatmodjo, Swasidji, 2004. Cara-cara Memulai Investasi Saham, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Anoraga, Pandji dan Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Samsul,
Mohamad, 2006. Pasar Modal dan Manajemen
Portofolio, Erlangga, Jakarta.
Laporan
Keuangan Soft Copi. Diambil pada tanggal 25 September 2011 dari
www.idx.co.id
Weston, Fred dan Equene, 1998. Kamus Ekonomi, Binarupa Aksara, Jakarta.
Manurung,
Adler Haymans, 2009. Kaya Dari Bermain
Saham, PT. Kompas Media
Nusantara, Jakarta.
Habib,
Arief, 2008. Kiat Jitu Peramalan Saham, C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Data
keuangan Sub-sektor Industri Textile soft copy. Diambil pada tanggal 24 November 2011 dari, www.idx.co.id
Data
Harga Saham Sub-sektor Industri Textile soft copy. Diambil pada tanggal 27 November 2011 dari
www.finance.yahoo.com
Riyanto,
Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan. Yogyakarta: PT BPFE
Gede
Priana Dwipratama.2009.Pengaruh PBV, PER,
DER dan EPS terhadap Harga Saham study empiris pada perusahaan Foot n Beverage
yang terdaftar di BEI.Skripsi S1.Jakarta : Universitas Gunadarma.
Hadiasman
Ibrahim. 2008. Pengaruh Tingkat suku
Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan dan DER terhadap Yield To Maturity
Obligasi Korporasi di BEI. Skripsi S2. Semarang : Universitas Diponogoro.
Arsyad,
Licolin.2001. Peramalan Bisnis.
Yogyakarta: PT BPFE
Laporan
Keuangan.2010.Indonesia Capital Market Directory.
www.duniainvestasi.com. Diakses pada
tanggal 15 November 2011.
www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 02
desember 2011.
No comments:
Post a Comment