Monday 25 April 2016

PENGENDALIAN RISIKO ( MANAJEMAN RISIKO Drs. HERMAN DARMAWI)



PENGENDALIAN RISIKO

PENDAHULUAN
Ada dua pendekatan dalam menghadapi risiko yaitu
·        Pengendalain risiko ( risk control)
·        Pembiayaan risiko (risk financing)

Pengendalian risiko di jalankan dengan metode berikut
·         Menghindari risiko
·        Mengendalikan kerugian
·        Pemisahan
·        Kombinasi atau pooling
·        Pemindahan risiko

Pembiayaan risiko ( risk financing) meliputi :
·        Pemindahan risiko melalui pembelian asuransi
·        Menanggung risiko ( retetion)

Masing-masing peralatan itu dapat dan biasanya sebaiknya di gunakan dalam kombinasi dengan satu atau lebih peralatan tersebut.
Jika exposure tidak di hilangkan, maka tidak akan ada alternatife lain, selain dari mengunakan tekning financing.










            MENGHINDARI RISIKO
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni, adalah menghindari harta, orang atau kegiatan dari expousure terhadap risiko dengan jalan
1       Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya sementara.
2       Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur di trima, atau segera menghentikan kegiatan ketiga di ketahui megandung risiko
Bebeapa karakteristik penghindaran risiko seharusnya di perhatikan :
Pertama : boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko makin luas risiko yang di hadapi, makin besar ketidak mungkinan menghindarinya.
Kedua : faedah laba potensial yang bakal di terima dari sebab pemilikkan suatu harta, memperkerjakan pengawai tertentu, atau bertangung jawab atas suatu kegiatan, akan menghilang, jika di laksanakan penghidaran risiko
Ketiga : makin sempit risiko yang di hadapi, maka akan semakinbesar

PENGENDALAIN KERUGIAN ( LOSS CONTROL)
Pengendalian kerugian di jalankan dengan :
1       Merendahkan kans ( chance) utuk terjadinya kerugian
2       Mengurangi keparahannya jika kerugian itu memang terjadi, kedua tidakkan itu dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara :
Tidakkan pencegahan kerugian atau tindakan pengurangan kemungkinan terciptanya risio baru.
Implementasi dan evaluasi hasilnya.
Untuk mengimplementasikan  keputusan penghindaran risiko, makan harus diadakan penetapan semua harta, personil, atau kegiatan yang menghadapi risiko yang ingin di hindarkan ter.
Penghindara risiko dikatakan berhasil jika tidak terjadi kerugian yang di sebabkan risiko yang ingin dihindarkan itu.
(a)  kerugian
(b) Menurut sebab akan terjadinya yang akan di kontrol.
(c)  Menurut lokasi dari pada kondisi kondisi yang akan di kontrol.
(d) Menurut timingnya.
Metode pencegahan kerugian dan metode pengurangan kerugian
           Program pengurangan kerugian bertujuan untuk mengurangi keparahan potensial dari kerugian.
Contoh : kans tanggung gugat produk bisa dikurangin dengan memperketat pengawasan mutu, memilih distributor ynag lebih hati-hati.
Program pengurangan kerugian dapat di bagi lagi atas
1       Minimization program
2       Salvage program
Perbedaan antara keduanya ialah minimization program di jalankan sebelum kerugian terjadi atau sedang berlansug sedangkan salvage program adalah program sesudah kerugian itu terjadi.

Pengendalian kerugian menurut sebab-sebab terjadinya.
        Secara tradisional tekning pengendalian kerugisn diklasifikasikan menurut pendekatan yang di lakukan :
1       Pendekatan engineering, menekankan kepada sebab sebab yang bersifat fisikal dan mekanikal, misalnya memperbaiki kabel yang tidak memenuhi sarat,
2       Pendekatan hubungan manusia ( human relation), menekankan sebab-sebab kecelakaan yang di sebakan oleh faktor manusia, seperti kelengahan, suka menghadang bahaya, sengaja tidak memakai alat pengaman yang haruskan , dan lain-lain faktor psikologis.
Haddon mengemungkakan 10 strategi untuk mengendaliakan musibah
1       Mencegah lahirnya hazard pada kesempatan pertama
2       Mengurangi jumlah atau besarnya hazard.
3       Mencegah keluarnya hazard
4       Mengubah kecepatan atau kekuatan keluarnya hazard dari sumbernya.
5       Memisahkan dari objek yang dapat di hancurkan
6       Memisahkan hazard dari objek yanh harus di lindungi dengan sekat pemisah
7       Mengubah kualitas dasar yang relevan dari hazard
8       Menjadikan obyek lebih tahan terhadap hazard
9       Mulai melakukan tidakan kontrak untuk menambah bertahanya kerusakkan
10  Menstabilkan, mereparasi, dan merehabilitasi objek yang terkena msibah.
Pengendalain kerugian menurut lokasi
             Tindakkan pengendalain risiko dapat pula di klasifikasikan menuru lokasi dari pada kondisi yang direncanakan untuk di kendalikan.
Menurut Dr. Haddon menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian dari kecelakan lalu-lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
1       Orang yang mempergunakan jalan
2       Kendaraan
3       Lingkungan umum jalan raya yang melingkupi faktor-faktor seperti desain, pemeliharaan, keadaan lalu lintas, dan peraturan

Pengendalian menurut timing
Pendekatan ini mepertanyakan apakah metode ini di pakaikan
1       Sebelum kecelakaan
2       Selama kecelakaan terjadi
3       Sesudah kecelakaan itu
Klasifikasi ini juga digunakan untuk pembeda antra minimization dan salvage. Tidakkan pencegahan kerugian ( berdasarkan definisi) semuanya dilaksanakan sebelum kejadian
            Klasifikasi kedua yang berdasarkan timing juga mengenalkan
1      Phase perencanaan : phase ini di perlukan segala pertimbangan untuk          mengadakan perubahan di manaperlu
2       Phase pengaman-perawatan meliputi program untuk memeriksa pelaksanaan dan mengusulkan perubahan bila perlu
3       Phase darurat meliputi program-program yang menjadi evektife dalam keadaan darurat, misalnya pengadaan fasilitas pemadam kebakaran




ANALISI KERUGIAN DAN ANALISIS HAZARD
    Langkah pertama dalam pengendalian kerugian adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis :
1       Kerugian yang telah terjadi
2       Hazard yang menyababkan kerugian itu atau yang mungkin menybabkan kerugian di masa akan datang
Langkah ini memerlukan:
1       Suatu sistem pelaporan yang komprehensif
2       Inspeksi secara berkala
ANALISIS KERUGIAN
   Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendali kerugian perlu untuk membnagun :
1       Jaringan pemberi informasi
2       Formulir unutk melaporkan kerugian
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini utam tempat terjadinya kecelakaan ialah yang bertangung jawab memberikan informasi tentang kronolagi terjadinya kecelakaan dan mengisi formulir dengan sempurna merekan akan lebih waspada terhadap kecelakaan.
     Informasi yang tersedia dapat di gunakan untuk
1       Mengukur peformance manajer lini
2       Menetapkan operasi mana yang perlu di betulkan
3       Mengidentifikasikan hazard yang tersangkut dengan kerugianitu
4       Menyediakan informasi yang dapat di guanakan untuk memotifasi manajer dan para karyawan.

          Informasi selanjutnya dapat di peroleh dari data statistik.dengan iformasi dari statistik ini dapat dibandingkan pengalaman perusahaan sendiri. Selanjutnya dengan memanfaatkan informasi statistik dapat dapat mengetahui karakterrisitk kecelakaan yaang sering terjadi.


ANALISIS HAZARD
Analsis hazard tidak dapat dibatasi pada analisi  hazard yang telah menybabkan kecelakaan saja. Perlu menyelidiki hazard yang mungkin akan muncul, berdasarkan pengalam perusahaan.
Misalnya hazard dalam produk baru seperti obat baru merupakan hazard yang belum pernah dialami bahkan oleh perusahaan lain, tetapi melalui percobaan labotorium hazard mungkin ditemukan.
Alat-alat baru dalam menemukan hazard melalui inspeksi adalah :
1       Checklist
2       Fault tree analysisi ( liaht mehr and  hedges 1974,p.431)

MENETUKAN KELAYAKKAN EKONOMIS
Walaupun pencegahan segala kerugian diinginkan, tetapi  ditinjau dari sisi ekonomis ada biaya yang harus di keluarkan untuk mencegahnya di antaranya pertimbangan yang bersifat ekonomis adalah
BIAYA YANG TIMBUL KARNA KECELAKAAN
Diantanya adalah :
1       Biaya karna hilangnya waktu kerja
2       Biaya karna hilangnya waktu kerja pengawai lainya
3       Biaya dari waktu yang terpakai bagi supervisor untuk menyediakan form laporan kecelakaan dan waktu untuk mengajarkan penganti karyawan yang cedera
4       Biaya yang berkenan rusaknya mesin, peralatan, atau harta lainya
5       Biaya yang berkenan pembayaran gaji karyawan yang pulih dari cidera
6       Hilangnya waktu produksi



BIAYA PENGENDALAIN KERUGIAN
Biaya pemasangan dan perawatan peralatan pengendalian kerugian dapat di bagi menjadi 3 kategori :
1       Pengeluaran modal dan depresiasi untuk alat pencengahan
2       Pengeluaran seperti gaji, tunjangan, pakaian, biaya, training, dan sebagainya
3       Pengeluaran untuk menjalankan program
MEMBANDINGKAN MANFAAT DAN BIAYA
Pertama karena manfaat biaya tidak pasti, maka benefit itu harus dikalikan dengan probobilitas mafaatitu akan terjasi. Baik manfaat (benefit) maupun biaya bisa di sebarkan pada biaya unurk beberapa tahun. Akibatnya orang harus mebnadingkan present value dari expected cost.
  EVALUASI
Usaha pengendalian kerugian di evaluasi dengna menetapkan
1       Apakah biaya kecelakaan adalah dikurangin dengan adanya usaha tersebut.
2       Apakah kebijakkan keselamatan ( safety policy) dan  prosedur yang di anjurkan oleh manajer risiko ada di jalankan.
PEMISAHAN
Maksudnya adalah menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama menggantikan penetapan dalam suatu lokasi. Misalkan ada begitu banyak stock yang ada maka dari itu jagan memnyimpan stock dalam satu gudang saja, usahakan terbagi dalam bebrapa gudang.
PEMINDAHAN RISIKO
Dapat di lakukan dengan 3 cara yaitu
1.hak milik atau kegiatan yang menhadapi risiki di pindahkan ke pihak lain.
2.resiko itu sendiri yang di pindahkan
3.pembatalan perjanjian.

No comments:

Post a Comment