MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Pengidentifikasian
risiko adalah proses penganalisisan untuk menentukan secara sistemmatik atau
kesimnambungan risiko ( kerugian yang potensial) yang menantang perusahaan.
Maka itu di perlukan :
Pertama : suatu cekhlis dari pada semua kerugian potensial
yang bisa terjadi pada suatu perusahaan.
Kedua : untuk menggunakan cekhlis itu di perlukan analisis
sistematik untuk mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam cekhlis itu
yang di hadapi oleh perusahaan yang sedang di analisis
Sumber cekhlis : perusahaan asuransi
Badan penerbit asuransi
Asosiasi manajeman amerika (AMA)
Ikatan manajeman resiko dan asuransi
KLASIFIKASI KERUGIAN
A. kerugian hak milik ( property losses)
·
Kerugian
lansung yang di hubungkan dengan kebutuhan untuk menganti atau reparasi
·
Kerugian
tidak lansung seperti keharusan menghancurkan sisa geduang yang rusak akibat
kerugian tidak lansung
·
Kerugian pendapatan ( net income) seperti
penghentian kegiatan sementara
B.
kewajiban mengganti kerugian orang lain ( liability losses)
C. kerugian
personalia (personnel losses)
·
Kerugian
bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau pengunduran diri sebagai pegawai
·
Kerugian
bagi keluarga pegawai, yang di sebabkan kematian, cacat atau ph
PENGGUNAAN SUATU CHEKLIST
Langkah
kedua mengidentifikasi risiko adalah menggunakan cheklist yang dibangun dalam
langka pertama untuk menentukan risiko dan menejelaskan jenis-jenis kerugian
yang di hadapi suatu perusahaan.
Sedangkan
dalam prakter metode yang lebih sering
digunakan adalah sebagai berikut
1. Questionnaire analisis risiko ( risk analysis
questionnaire)
2. Metode laporan keuangan ( financial
statement method)
3. Metode petaaliran ( flow-chart)
4. Inspeksi lansung pada objek
5. Iteraksi yang terencan dengan
bagian-bagian perusahann
6. Catatan statistik dari kerugian masa
lalu
7. Analisis lingkungan
Sebelum
memakain metode-metode tersebut perlu ditekan kan 3 hal berikut
Pertama: masing-masing metode itu saling melengkapi jangan
percaya pada satu metode saja
Kedua : risiko yang di hapadi bisa saja berubah dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu pengidentifikasian risiko merupakan suatu proses yang
berkesinanbungan
Ketiga : gap yang mungkin terdapat pada suatu cekhlist
sebaiknya dikoreksi
Risk analysis
questionnaire
Analisi ini
menjuruskan manajer risiko untuk
memastikan bahwa informasi yang di perlukan berkenan dengan harta dan
operasi perusahaan tidak ada yang terlupakan. Bedanya dengan meode lain adalah
quistionnaire dalam metode ini bersifat menyelidiki.
METODE LAPORAN KEUANGAN
Dengan menganalisi
neraca, laporan laba rugi, dan catatn lainnya yang menyokongnya manajer resiko
bisa mengidentifikasikan semau risiko yang berkenaan dengan harta, utang dan
personalian perusahaan.
METODE PETA ALIRAN
Suatu
petaaliran menggambarkan seluruh operasi dari perusahaan yang bersangkutan, yang di mulai dari bahan
mentah, listrik dan input yang lain-lainnya, pada lokasi supliner dan berakhir
dengan produk jadi di tangan langganan.
INPEKSI
Dengan
mengamati lansung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan
kerja, kebiasaan kerja pegawai dan seterusnya. Manajer risiko dapat mempelajari
lebih banyak dan meyakikan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh
pekerja ataupun mungkin tidak pernah di temukan di laporan tertentu
INTERKASI DENGAN BAGIAN LAIN
Keberhasilan
seorang manajer risiko dalam mengidentifikasi risiko yang di hadapi suatu
perusahaan adalah bagaiman iteraksi dengan bagian lain dalam perusahaan.
Interkasi ini meliputi
1. untuk
memperoleh pemahaman yang sempurna dari kegiatan suatu bagian mengidentifikasi
kerugian potensial yang di timbulkan kegiatan itu.
2. laporan
lisan maupun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu.
STATISTIK KERUGIAN
Pendekatan yang keenam ini dapat memberikan petunjuk tentang
kerugian yang telah lalu dan kerugian mana di antaranya yang sering terjadi.
ANALISI LINGKUNGAN
Lingkungan yang releva adalah
·
Langganan
·
Pemasok
·
Saingan
·
Undang
undang dan ketentuan lainnya.
Dalam
menganalisi masing-masing komponen pertimbangan yang penting adalah
·
Sifat
hubungan
·
Keanekaannya
·
Kestabilannya
Sebagai
contoh, apakah suatu produk
didistribusikan lansung kepada suatu group pembeli ataukah secara tidak
lansung, melalui grossir, pengecer dan
kepada orang banyak? Apakah langganan itu keluarga, perusahaan, ataukah
pemerintah? Manakah servis yang penting,
pemasok tunggal atau pemasok majemuk?
PENGUNAAN PIHAK LUAR YANG
MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Manajer
seriko boleh saja percaya pada agen asuransi, broker, atau konsultan manajeman
risiko untuk melakukan pekerjaan yang terperinci mengidentifikasi risiko.
Tetapi mempercayain sepenuhnya pada merekan dapat memunculkan melemahan merekan
hanya akan mengidentifikasi risiko yang di asuransiakn saja, makan tidak heran
sebagian agen asuransi menolak melakukan servei menyeluruh.
Tetapi
kelmahan tersebut beransur hilang karna makin
banyak konsulstan manjer resiko yang membuka praktek atas dasar kontrak kerja dengan perusahaan yang
bersangkutan.
PENUTUP
tidak ada metode tunggal atau
prosedur pengidentifikasian risiko yang bebas dari kelemahan. Dalam hal ini di
perlukan strategi manajeman dalam memilih dan mengkombinasiak metode yang ada
sesuai dengan situasiyang di hadapi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan adalah :
·
Sifat
bisnis itu
·
Besarnya
perusahan itu
·
Tersedianya
tenaga ahli
Karena itu perusahaan kecil tidak
mampu memaki tenaga ahli dalam survei mereka.
No comments:
Post a Comment